7 Hal Paling Spesial di ARTJOG 2023!!!

Perhelatan ARTJOG, oleh banyak orang, selalu dinantikan. Peristiwanya setiap tahun mengundang banyak perhatian, dari seniman komisi hingga tajuk, dari program-programnya hingga diskusi lanjutannya. Bulan-bulan ARTJOG, bahkan, jamak disebut lebaran seni rupa. Kembali digelar, perhelatannya yang ke-17 ini  bertajuk “Motif: Lamaran” dan diselenggarakan di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta. Mulai dari 30 Juni hingga 27 Agustus 2023. Apa yang spesial?

Pusat Layanan Disabilitas (PLD)

Sekarang, ARTJOG bisa diapresiasi secara lebih inklusif dengan Pusat Layanan Disabilitas (PLD)! PLD adalah program fasilitasi yang disediakan oleh ARTJOG 2023 dan kolaborasi lanjutannya dengan Sanggar Seni Komunitas Tuli Ba(WA)yang. PLD menyediakan bantuan dan dukungan akses informasi, sarana dan prasarana, serta pendampingan bagi teman difabel untuk menikmati rangkaian acara ARTJOG. Program ini memungkinkan karya-karya dan program-program dalam rangkaian ARTJOG mampu diapresiasi secara lebih inklusif. 

Bagi yang membutuhkan, PLD dapat diakses melalui posnya yang berada di depan Pendopo Ajiyasa atau bisa juga dengan menghubungi panitia di sekitar venue ARTJOG. 


(Denah Pusat Layanan Disabilitas (PLD), Dok: ARTJOG 2023)  

Performa | ARTJOG

Babakan performance juga akan beda tahun ini. Di tahun-tahun sebelumnya, terdapat program Performance yang menampilkan seni pertunjukan. Kita mengenal, misalnya, Weekly Performance. Tahun ini program tersebut bertransformasi menjadi empat mata program, yakni Main Performance, Connect, Explanatory, dan Special Performance.
 
Explanatory dan Special Performance barangkali sudah tidak asing lagi ditelinga pengunjung ARTJOG, tetapi, tentu tidak untuk Main Performance dan Connect. Keduanya adalah program baru di ARTJOG 2023. Main Performance adalah program yang menampilkan “seniman-seniman dengan praktik artistik yang berdedikasi pada sejarah seni pertunjukan Indonesia”. Maka, seniman yang dipilih adalah Teater Garasi, Majelis Lidah Berduri, Bulqini x Main Teater dan Sardono W. Kusumo. Sementara Connect adalah program yang membuka ruang interaksi antara publik dengan para seniman Main Performance sebelum pertunjukan. Kamu mau ikut yang mana?

Seniman Anak

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kini ARTJOG membuka kesempatan bagi seniman anak untuk turut memamerkan karyanya. Total, dari 72 seniman, ada 22 seniman anak yang memamerkan karyanya. Galeri pameran anak yang bertajuk “ARTJOG Kids” ini dibedakan dengan pameran seniman dewasa, yakni di Pendopo Ajiyasa.


(Waktu Batu. Rumah yang Terbakar oleh Teater Garasi, Dok: ARTJOG 2023)

Kurator Baru

Setelah berjalan Agung Hujatnika, selama 2019 hingga 2022, kini ARTJOG 2023 menunjuk dua kurator baru. Mereka adalah Hendro Wiyanto dan Nadiah Bamadhaj. Keduanya juga akan menguratori ARTJOG untuk tema-tema ke depan. Perhelatan pertama, tahun ini, mengusung tema “Motif: Lamaran”. 


(Curatorial Tour bersama Hendro Wiyanto, Dok: ARTJOG 2023)

“Motif: Lamaran”

Tajuk ARTJOG 2023, yaitu “Motif: Lamaran”, tentu saja, juga sesuatu yang spesial. Kata “motif” dalam tajuk itu memiliki pengertian “corak, pola, warna, tata rupa, himpunan lamban atau kreasi simbol”. Sementara Lamaran dalam tajuk pameran ini adalah upaya ARTJOG untuk lebih dekat pada penjelajahan berbagai bahasa motif dan cara para seniman mengerjakannya. Tajuk ini merupakan “bentuk apresiasi ARTJOG kepada motif-motif kreatif yang mereka tempuh selama ini”. 


(Press Conference ARTJOG 2023, Dok: ARTJOG 2023)

Seniman Komisi

ARTJOG selalu ditunggu, salah satunya, atas karya komisi di fasadnya yang seringkali memukau dan instagrammable. Seperti, misalnya, karya gigantik dari Eddi Prabandono di fasad ARTJOG ke-11 yang berupa kepala anak berukuran 650 x 400 cm, tertidur di halaman Taman Budaya Yogyakarta. Tahun ini, sama gigantiknya, yakni karya-karya Mella Jaarsma, berupa limasan putih dan karya-karya Mella Jaarsma yang lain di dalamnya.

Di Meet The Artist lalu (6/7), Mella Jaarsma memaparkan mengapa ia memilih bentuk limasan. Mella Jaarsma bercerita bahwa ia memiliki ketertarikan dengan bangunan limasan. Pada tahun 1999 ia membeli limasan dari sebuah desa, sekarang limasan itu menjadi bagian depan Cemeti-Institut Seni untuk Masyarakat. Limasan yang bisa dibongkar-pasang merupakan ikon atas tradisi ke kota, keseimbangan antara keduanya.


(Karya Seniman Komisi ARTJOG 2023, Mella Jaarsma, Dok: Mella Jaarsma)

Harga Tiket

Kalau yang ini jelas spesial. Di tengah gempuran hal-hal spesial di dalamnya, ARTJOG masih mempertahankan harga tiketnya, sama seperti tahun lalu, Rp 75.000! 


(Tiket ARTJOG 2023, Dok: Jogja Art Weeks 2023)

Saban tahun, ARTJOG selalu menawarkan banyak hal spesial. Jelas, tujuh hal ini belum cukup untuk meringkas semuanya. Pergi dan carilah hal spesial itu, yang menggetrakkan hatimu, di ARTJOG!