7 Hidden Gem Seni di Yogyakarta

Seni, khususnya di Yogyakarta, sedang ganas-ganasnya menciptakan peristiwa, dan, hari rayanya benar-benar gila. Dalam satu pekan, Anda bisa menghadapi banjir gelaran seni yang debitnya lebih deras ketimbang waktu yang lain di tahun itu. Bagi penikmat atau pun pelaku seni, pekan-pekan raya ini benar-benar menggembirakan. 

Namun, jauh dari gemuruh hari raya itu, ada spot-spot alternatif yang tersembunyi, penting, dan menarik untuk dikunjungi, serta tentu saja memiliki aspek seni budaya yang tinggi. Jaman sekarang anak-anak muda menyebutnya sebagai hidden gem seni. Yogyakarta adalah sarangnya tempat-tempat menakjubkan seperti itu. Dari yang klenik ke paling unik, Yogyakarta punya semua. 

Pasar Malam Parangkusumo
Parangkusumo kita kenal sebagai pantai yang indah dengan pasir putihnya. Namun persepsi itu akan bergeser jika kita mendatanginya pada Selasa Kliwon dan atau Jumat Kliwon. Parangkusumo disulap jadi pasar malam tanpa wahana. 

Pasar malam itu menjajakan jasa dan barang yang unik. Barang-barang yang dijual, misalnya, adalah barang-barang antik, barang bekas, minyak bulus, minyak buaya putih, hewan-hewan yang dikeringkan, darah dan empedu ular untuk stamina pria dewasa, pipa rokok, parfum hingga jajanan. Untuk jasa, Anda bisa menemukan totok saraf, terapi bekam pakai tanduk, dan peramal garis tangan. Jika beruntung, Anda juga dapat menyaksikan pertunjukan ular kobra.

Pasar malam ini bisa kalian temukan di areal pantai Parangkusumo. 


(Pasar Malam Parangkusumo. Dok: Melisah (Pengunjung)

Goa Langse
Konon Goa Langse adalah salah satu istana Nyi Roro Kidul. Ia juga dikenal sebagai tempat pertemuan antara dua penguasa, Penguasa Keraton Mataram dengan Penguasa Laut Selatan. 

Maka dari itu, Goa Langse adalah salah satu tempat ritual favorit di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengunjung yang datang biasanya memanjatkan doa dengan membawa wewangian dupa untuk bertemu Nyi Roro Kidul agar hajat mereka terpenuhi. Pengunjung biasanya adalah calon-calon pemimpin daerah saat menjelang pemilihan umum. 

Tempat ini berada di tebing perbukitan kapur yang terletak sekitar 5 kilometer dari Kawasan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul. Tepatnya Girijati, Area Hutan, Giricahyo, Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Anda bisa mendatanginya untuk merasakan pengalaman spiritual secara langsung atau juga untuk menikmati pemandangan laut selatan yang menakjubkan.


(Goa Langse. Dok: @jevanramdhani)

Perpustakaan Api Menoreh
Perpustakaan Api Menoreh adalah perpustakaan yang dikelola secara mandiri dan otonom oleh arsitek Yoshi Fajar Kresno Murti dan Maria Adriani. Perpustakaan ini didirikan bangunannya secara fisik pada akhir tahun 2020 di Dusun Clumprit, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Perpustakaan Api Menoreh terbagi menjadi 3 lantai: lantai 1 difungsikan sebagai perpustakaan anak-anak jika sore, dan, menjadi pos ronda saat malam; lantai dua difungsikan sebagai perpustakaan publik yang menyimpan 15.000 judul buku; dan lantai 3 adalah kamar. Buku-buku di sana adalah hasil pengoleksian selama 20 tahun lamanya yang sebagian besar merupakan buku-buku tentang agraria, budaya jawa, ekologi dan sastra.

Literasi, bagi Yoshi dalam wawancara dengan tim Jogja Art Weeks (11/08), bukan sekadar aktivitas baca, melainkan peristiwa pertukaran gagasan, rasa, nilai dan seterusnya. Maka, tidak jarang, buku-buku di perpustakaan ini dipakai untuk menuntaskan masalah-masalah di masyarakat Dusun Clumprit, seperti buruknya kualitas panen warga atau masalah agraria lainnya. Teman-teman seniman yang berkunjung, jelas Yoshi, datang bertukar pengetahuan dengan warga dusun. Perpustakaan Api Menoreh mencairkan kebekuan perpustakaan dengan “program-program”-nya ini.

Anda bisa mendatangi perpustakaan ini dengan terlebih dahulu menghubungi pemiliknya. Selain bisa membaca buku-buku, Anda juga bisa menikmati keindahan arsitektur bangunan ini yang memakai konsep ugahari dari Yoshi Fajar Kresno Murti dan menyepi dari kota dan orang-orangnya.


(Perpustakaan Api Menoreh. Dok: Yoshi Fajar.)

Kampung Alien
Alien masih menjadi salah satu misteri terbesar di dunia hari ini, tetapi, di Kulon Progo sudah ada kampungnya. Kampung Alien baru saja diresmikan pada Juli lalu dalam rangkaian kegiatan Indonesia UFO Festival 2023 yang diselenggarakan atas kolaborasi antara tiga lembaga nirlaba, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation. 

Penamaan kampung alien berawal dari tingginya angka laporan penampakan fenomena angkasa yang sering dikaitkan dengan UFO atau Unidentified Flying Object. Salah satu proyek dari Kampung Alien adalah riset dan lokakarya tentang “Space Farming” dan “Space Food”. Ini merupakan turunan dari Proyek VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang bernama V-SFM dan V-SF.

Lokasi kampung ini berada di kawasan wisata sawah Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Anda dapat mengunjunginya untuk mempelajari angkasa dari berbagai bidang ilmu. 


(Kampung Alien. Dok: @indonesia_ufo_network)

Desa Wisata Wukirsari
Wukirsari adalah surga wisata. Berbagai sudut di desa ini layak dijelajahi dan dicintai berkat keindahan dan kearifannya. Wisata budaya dan edukasi bisa melalui pengamatan atas penciptaan wayang dengan teknik tatah sungging dan batik di Kawasan Giriloyo, wisata alam di kawasan pesisir Sungai Opak, wilayah ekonomi budaya di Kawasan Pasar Tradisional Sor Jati, wisata religi di kawasan Makam Raja-raja Pajimatan dan Makam Sunan Giriloyo. Paket komplit.

Desa yang dinobatkan sebagai Juara 1 Desa Wisata Mandiri Bantul 2014 ini merupakan salah satu kawasan wisata di Kabupaten Bantul, tepatnya di Kecamatan Imogiri. Anda bisa mengunjunginya untuk sekadar menikmati alamnya yang indah.


(Desa Wisata Wukirsari. Dok: gudeg.net)

Omah Petroek
Omah Petroek adalah rumah budaya yang dirintis oleh Sindhunata untuk menyepi sebagai penulis dan mengolah rasa, energi, pikiran, dan spiritualitas bersama Tuhan. Kawasan ini adalah ruang aman bagi setiap pengunjung mengekspresikan hidupnya baik melalui tata ibadah agama maupun seni.

Hal tersebut dimungkinkan berkat tersedianya rumah-rumah ibadah di kawasan ini. Ada langgar, kapel, pura, klenteng, candi, bahkan sendang untuk berendam dan meditasi. Semua tempat peribadatan ini dibangun bukan tanpa alasan, melainkan sebagai tanda kebhinekaan dan keberagaman umat manusia di Indonesia.

Lama kelamaan rumah ini juga membuat banyak seniman tertarik untuk meletakkan karyanya. Sehingga, ada banyak acara-acara seni, seperti teater, tari, pameran seni rupa, musik tradisional dan sebagainya.

Omah Petroek berada di Karang Kletak Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

(Omah Petroek. Dok: @omah_petroek)

Plataran Djoko Pekik
Mulanya, Plataran Djoko Pekik adalah rumah. Kemudian banyak tamu datang. Lebih banyak lagi dan lebih banyak lagi. Karena semakin sering datang tamu, Djoko Pekik berinisiatif membeli kursi, meja, juga menambah teduhan. Hingga hari ini terus berkembang sebagai ruang ekshibisi maupun penciptaan karya seni. 

Tempat ini terletak di Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sini Anda bisa mengunjungi karya-karya seni berupa patung-patung.


(Plataran Djoko Pekik. Dok: @platarandjokopekik)

Hari raya seni masih panjang dan perayaan belum lagi habis. Bukankah terlalu cepat untuk undur diri dari pesta? Hidden gem seni ini minta dijelajahi. Catat waktu Anda dan berikan ruang untuk kebahagiaan!