7 Tempat Belajar Seni Secara Kilat

Tidak ada yang benar-benar instan di dunia ini, tidak pun mi, apalagi seni. Mi instan, biarpun berlabelkan “instan” di belakangnya, sebenarnya tidak begitu. Ada ribuan orang yang terlibat dalam manufaktur satu bungkus mi. Berdasarkan kesaksian dari Gunawan Harianto, General Manager Indomie produksi Mesir, setiap harinya ada 1,2 juta bungkus mi untuk pasar lokal Mesir. Bayangkanlah betapa sibuk dan lelah hari-hari di pabrik itu. Bahkan Mesir bukan 10 besar negara pemakan mi instan di dunia. Jika situasi beralih pada seni, apa yang terjadi? Seperti mi, di balik seni ada satu komunitas besar manusia beserta aktivitasnya yang menjadi objek sekaligus subjek bagi seorang seniman menciptakan satu biji karya. Satu karya seni bisa menghabiskan banyak waktu seniman, bahkan bisa seumur hidupnya. Tidak ada 1,2 juta karya seni dalam satu hari.

Mengingat tidak ada yang benar-benar instan, bukan berarti mustahil mempelajari penciptaan karya seni secara kilat. Kilat berarti mudah ditangkap penalaran. Kejituan pengajaran adalah koentji-nya. Tempat belajar di bawah ini bisa membuat Anda memahami cara kerja karya seni dengan cepat tanpa ngah-ngeh-ngoh.

1. Eko Nugroho Art Class
Eko Nugroho adalah seniman kontemporer yang berbasis di Yogyakarta. Ia punya impian soal pendidikan seni. Eko Nugroho Art Class adalah pengejawantahan impian Eko Nugroho itu, yaitu memberikan ruang belajar seni untuk semua kalangan. Impian itu berangkat dari sebuah keyakinan bahwa seni dapat melatih otak untuk berpikir kreatif dan berpikir kreatif membuat manusia mampu menyelesaikan berbagai macam keterbatasan mencari solusi atas suatu persoalan. Maka, kelas ini hadir pada 2015 untuk mewadahi pengembangan pribadi kalangan anak-anak, remaja, sampai dewasa agar menjadi pribadi yang kreatif, imajinatif, dan ekspresif sesuai dengan potensinya melalui seni rupa. Sebuah sekolah informal yang mengedepankan pendidikan seni rupa dalam rangka tumbuh kembang dan olah potensi individu. 

Kelas-kelas di Eko Nugroho Art Class terbagi menjadi lima, yaitu Kelas Basic (4-6 tahun), Kelas Intermediate (7-9 tahun), Kelas Advance (10-12 tahun), Kelas Vision (13 tahun ke atas) dan Kelas ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Selain itu, ada juga kelas kemitraan yang menawarkan program pembelajaran intrakurikuler atau ekstrakurikuler.

Anda bisa menemukan Eko Nugroho Art Class di Jalan Poncowala, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan media sosial, @ekonugrohoartclass

(Eko Nugroho Art Class. Dokumentasi: Eko Nugroho Art Class)

2. Kelas Pagi Yogyakarta
Seperti yang disebutkan Kelas Pagi Yogyakarta (KPY) dalam sorotan instastorynya, “KPY bukan kampus, bukan juga tempat kursus. tapi tempat belajar apapun, terutama sih belajar fotografi.” Dapat diartikan, KPY adalah sebuah komunitas yang bergerak di fotografi. Komunitas ini digagas pada 2009 oleh Anton Ismael dan Nana Je Justina dengan tujuan memberikan ruang fasilitas dan pembelajaran bagi sosial maupun akademis menyoal fotografi. 

Tidak secara ngebut, KPY memiliki kurikulumnya sendiri melalui kelas reguler yang biasa mereka buka per angkatan secara gratis. Anda bisa menemukan KPY di Jalan Brigjen Katamso, Prawirodirjan, Yogyakarta. Dan media sosial @kelaspagiyogya

(Kelas Pagi Yogyakarta (KPY). Dokumentasi: KPY.)

3. Lifepatch
Lifepatch merupakan organisasi yang bekerja dalam aplikasi kreatif di bidang seni, sains, dan teknologi. Sejak berdirinya pada tahun 2012 di Yogyakarta, Lifepatch telah melaksanakan semangat budaya DIY (Do It Yourself) dan DIWO (Do It With Others), mengajak siapa saja untuk terlibat meneliti, menggali, mengembangkan, memaksimalkan fungsi dari teknologi yang digunakan di masyarakat. Kita bisa melihat, misalnya, workshop-workshop dan diskusi terakhirnya seperti Kiat Potong Botol by Asycalypto atau Ba Tuak Ba (Baca Tulis Aksara Batak, kolaborasi dengan Kawan Pustaha).

Anda bisa menemukan Lifepatch di Jalan Lempuyangan Tengah III, Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan media sosial @lfptch

(Lifepatch. Dokumentasi: Lifepatch.)

4. Sanggar Seni Kinanti Sekar 
Seni tidak terbatas pada teknis, ia juga sebuah gerakan menghargai hidup. Mencintai kehidupan. Sanggar Seni Kinanti Sekar menawarkan pandangan tersebut kepada setiap peserta didiknya sebagai satu proses pengolahan potensi seni dan pribadi dengan nilai-nilai keluhuran budaya dan kekeluargaan melalui pembelajaran seni pertunjukan. 

Sanggar Seni Kinanti Sekar didirikan oleh Kinanti Sekar Rahina pada 2015 dan bertahan hingga kini sebagai ruang untuk berproses, beraktivitas, dan bergegas mengaktualisasi diri dengan mengolah ekspresi melalui pembelajaran seni. Sanggar ini memiliki tiga kegiatan rutin, yaitu kelas tari, kelas pantomime, dan kelas aksara jawa. 

Anda bisa menemukan Sanggar Seni Kinanti Sekar di Jalan Brigjen Katamso, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan media sosial @sanggarkinanti.

(Sanggar Seni Kinanti Sekar. Dokumentasi: Sanggar Seni Kinanti Sekar.)

5. Krack! Printmaking Collective
Krack! Printmaking Collective atau sebut saja Krack! merupakan studio dan galeri printmaking yang berbasis di Yogyakarta. Sejak didirikan pada Maret 2013, Krack! telah mengadakan banyak workshop dan diskusi. Jika kilat yang Anda cari, belajar seni di sini bisa jadi solusi. Hal itu karena workshop-workshop Krack! dapat dibilang cenderung sekali-jalan alias sesinya tidak ribet. Kita sebut saja, misalnya, Silkscreen Workshop, Edible Print dengan Alfin Agnuba, Separasi Warna Sablon di Atas Kertas, dan seterusnya, dan seterusnya. 

Anda bisa menemukan Krack! Printmaking Studio and Gallery di Jalan D. I. Panjaitan, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan media sosial, @krackstudio

(Krack! Printmaking Collective. Dokumentasi: Krack! Printmaking Collective)

6. Jawacana
Jawacana jamak dikenal dengan kelas Hanacaraka-nya yang disediakan untuk pemula. Organisasi ini didirikan oleh Paksi Raras Alit pada tahun 2018 sebagai wujud pemerhatian dan pelestarian sastra dan budaya Jawa. 

Penting diketahui, Jawacana juga adalah bentuk keresahan Paksi Raras Alit dan kawan-kawan sejawatnya dari sastra Jawa UGM terhadap nasib sastra dan budaya Jawa. Maka, lahirlah Jawacana dari sana. Selain kelas Hanacaraka, Jawacana juga memiliki aktivitas lain seperti Tabloid Bahasa Jawa Jawacana, penerbitan, dan workshop lain. Info lebih lanjut @jawacana

(Jawacana. Dokumentasi: Jawacana.)

7. Bhumi Bhuvana
Bhumi Bhuvana adalah rumah bagi eksperimen Bukhi Prima Putri dan arsip-arsip perjalanan risetnya terkait dengan sustainable lifestyle dan relevant lifestyle. Relevant lifestyle adalah gaya hidup yang mempunyai keselarasan antara diri dan lingkungan, diri dan orang lain, serta diri dengan diri.

Sebagai tempat tinggal Bukhi, Bhumi Bhuvana juga menjalankan aktivitas-aktivitas domestiknya yang dibarengi kegiatan-kegiatan ekonomi, seperti magic table, toko kelontong, hingga perpustakaan-perpustakaan. Untuk Anda yang tengah menggarap penelitian, Bhumi Bhuvana adalah tempat yang tepat untuk mengembangkan penelitian Anda. 

Anda bisa menemukan Bhumi Bhuvana di Jalan Prawirotaman II No. 646B, Brontokusuman, Mergasangan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan media sosial @bhumibhuvana_jogja

(Bhumi Bhuvana. Dokumentasi: Bhumi Bhuvana)